Perawan yang Setia
Perawan yang Setia


1. Maria, engkau perawan yang paling setia kepada Tuhan. Sejak kelahiran hingga wafatmu, engkau dengan cermat melakukan kehendak-Nya dalam segala hal. Konon engkau telah mengucapkan kaul keperawanan abadi sejak engkau masih muda benar demi membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Engkau sadar sepenuhnya bahwa dengan menjadi Bunda Allah seluruh hidupmu akan sarat penderitaan, namun demikian, engkau menyatakan persetujuanmu untuk menerima tanggung jawab ini dengan penuh kerendahan hati dan kepasrahan: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38). Sebab adalah kehendak Tuhan bahwa engkau menjadi Bunda PutraNya, engkau siap menanggung segala derita, bahkan yang terdahsyat sekalipun.
Engkau senantiasa melakukan yang baik. Tiada pernah engkau mempertanyakan apakah Tuhan telah memerintahkannya, melainkan hanya apakah hal itu menyenangkan-Nya. Dengan semangat ini engkau telah mentaati semua yang ditentukan Hukum Taurat bagi pentahiran para ibu dengan membawa Yesus ke Bait Allah di Yerusalem, meski engkau dapat mengabaikan hukum itu sebab engkau tanpa dosa. Betapa mengagumkan kesetiaan dengan mana engkau membaktikan diri kepada Tuhan sepanjang masa kanak-kanak, masa muda, masa keibuan, dan masa jandamu! Engkau tiada mengenal sukacita selain dari yang ditemukan dalam Tuhan; engkau tiada mengenal kerinduan selain dari menyenangkan-Nya dengan kesetiaan pelayananmu.
Perawan yang Setia, sudi tolonglah aku untuk mengatasi ketidaksetiaanku dalam melayani Tuhan. Bantulah aku agar bernyala-nyala dalam semangat agar aku dapat melayani Tuhan dengan segenap hatiku dan dengan segenap kesetiaanku.
2. Maria, engkau perawan yang paling setia teristimewa kepada Yesus. Seturut perintah malaikat, engkau bangkit bersama Putramu dan Yosef untuk suatu pengungsian yang panjang dan sulit ke Mesir. Setelah kematian Herodes, engkau kembali ke negerimu sendiri dan tinggal di Nazaret. Betapa dengan penuh kesabaran engkau bersusah-payah dan berjaga dan menderita bersama Putra kecilmu! Dan ketika Ia hilang di Yerusalem pada usia duabelas tahun, engkau mencari-Nya dengan gelisah dan dalam doa hingga engkau menemukan-Nya kembali di Bait Allah. Dengan perasaan campur aduk antara suka dan duka, engkau bertanya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (Lukas 2:48).
Engkau dengan setia berada di sisi Putramu pada hari sengsara-Nya yang terdahsyat. Ketika para murid-Nya melarikan diri karena ngeri, dan Petrus menyangkal-Nya, tanpa gentar engkau pergi menyongsong para penjagal Putramu. Engkau bukannya berusaha menyelamatkan-Nya dari tangan mereka, sebab engkau tahu benar bahwa adalah kehendak BapaNya, pun kehendak-Nya Sendiri, bahwa Ia harus mati. Tetapi engkau mengikuti-Nya dan menyaksikan segala sengsara-Nya. Berdiri di kaki salib, engkau mendengarkan sabda-Nya yang terakhir dan menyaksikan-Nya menggenapi kurban penebusan sementara engkau secara rohani disalibkan bersama-Nya. Tiada pernah ada manusia yang begitu erat bertaut pada Yesus dengan kesetiaan, kasih dan kegagahan begitu rupa!
Perawan yang Setia, aku berikrar setia kepada Juruselamat-ku dalam Pembaptisan yang kudus dan telah memperbaharui ikrar ini banyak kali sepanjang masa hidupku, tetapi aku tidak selalu memegang ikrarku. Sepanjang aku tiada menemui halangan atau penderitaan, aku pengikut Kristus dan berlaku seturut kehendak-Nya yang kudus. Tetapi, jika kesetiaanku kepada Yesus menuntut keberanian dan kurban, aku mengecewakan Guru-ku. Sudi bantulah aku untuk mengubah hidupku dan meneladani kesetiaanmu.
3. Maria, engkau juga perawan yang paling setia kepada kami, anak-anakmu. Engkau melindungi dan membela kami dalam hidup dan mati kami, sebab engkau mengasihi kami dengan teramat lemah-lembut dan tiada lebih merindukan yang lain selain dari kami melayani Tuhan dan menyelamatkan jiwa-jiwa kami. Engkau melakukan segalanya dalam kuasamu demi menjauhkan kami dari dosa, atau mengangkat kami apabila kami begitu malang jatuh ke dalam dosa. Sementara iblis berkeliling mencari siapa yang hendak dimangsanya, engkau berkeliling mencari siapa yang hendak engkau selamatkan. Engkau bergegas menolong jiwa-jiwa yang bergulat di saat ajal: engkau menerangi, menghibur serta menguatkan mereka agar mereka dapat mengatasi pencobaan, memelihara rahmat Tuhan, dan pergi dari dunia ini dalam damai.
Perawan yang Setia, ajarilah aku untuk setia dalam devosiku kepadamu. Sudilah setia mendampingiku sekarang dan di saat ajalku.
DOA :
Kiranya perantaraan penuh kasih Maria, Bunda-Mu yang mulia dan Perawan selamanya, menjadi pertolongan kami. Kami mohon dengan sangat kepadamu, ya Tuhan, kiranya perantaraan Maria menjadikan mereka yang telah diberkatinya dengan berkat-berkat yang terus-menerus, senantiasa tahu apa yang seharusnya dilakukan, dan kemudian meneguhkan mereka untuk melakukannya dengan setia. Dengan pengantaraan Kristus yang hidup dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar