Berdoa bersama Yesus yang Menderita
Berdoa bersama Yesus yang Menderita



Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
Kira-kira
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama
sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku?
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia.”
Dan
segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang
buluh dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata: “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.”
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (Matius 27:45-50)

Yesus, Pendengar yang baik,
dengarkanlah pengharapan kami pada-Mu.
Dengarkanlah kasih kami untuk-Mu.
Dengarkanlah kesakitan kami.
Dengarkanlah kekhawatiran kami.
Dengarkanlah kegalauan kami.
Dengarkanlah kegelisahan kami.
Dengarkanlah seruan kami untuk komunikasi.
Dengarkanlah seruan kami untuk pengertian.
Dengarkanlah seruan kami untuk perdamaian.
Dengarkanlah teriakan minta tolong mereka yang malang.
Dengarkanlah ratapan mereka yang tertindas.
Dengarkanlah doa mereka yang sakit.
Dengarkanlah ketakutan mereka yang menghadapi ajal.
Dengarkanlah kebutuhan mereka yang muda dan yang tua.
Amin.

Ya Tuhan,
apakah yang akan aku lihat andai aku di sana
saat Engkau disalibkan?
Seseorang yang dalam sakrat maut tanpa penghiburan
di puncak bukit karang yang kelabu.
Apakah yang akan aku dengar andai aku di sana?
Seseorang yang berseru dengan suara menyayat hati
seolah telah ditinggalkan sama sekali.
Hanya iman
yang mampu melihat dan mendengar lebih dari sekedar itu.
Aku percaya Tuhan yang Tak Kelihatan ada di sana,
Ia, yang mendatangkan terang atas gelap,
kehidupan atas kematian.
Ya Tuhan,
dengan sengsara-Mu yang kudus,
kuatkanlah aku
sementara aku berbagi misteri ini
bersama-Mu.
Amin.
Ya Yesus, Putra Allah,
Engkau dilahirkan dalam palungan
dan wafat di atas Salib
demi keselamatan kami.
Katakanlah kepada Bapa SurgawiMu
di saat ajalku:
“Ya Bapa, ampunilah dia.”
Katakanlah kepada BundaMu yang Tersuci:
“Ibu, inilah, anakmu!”
Katakanlah kepada jiwaku:
“Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
“Allah-ku, ya Allah-ku, jangan tinggalkan aku”
pada saat itu.
“Aku haus!” Tuhan-ku,
ya, jiwaku haus akan Engkau,
Sumber Air Hidup.
Hidupku berlalu bagaikan bayang-bayang.
Namun, sekejap lagi dan “Sudah selesai.”
Jadi, Juruselamat-ku,
sejak saat ini dan untuk selama-lamanya,
“Ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Tuhan Yesus, terimalah rohku.
Amin.

Ya Yesus,
Engkau memanggilku untuk menderita
sementara di pihak-Mu, Engkau menderita untukku,
memberiku teladan agar aku mengikuti-Mu.
Ketika Engkau dihinakan,
Engkau tidak balas menghina.
Ketika Engkau disiksa aniaya,
Engkau tidak balas mengancam,
melainkan mempercayakan DiriMu sepenuhnya
kepada Dia yang mengadili dengan adil.
Dengan bilur-bilur-Mu, kami disembuhkan.
Bantulah aku meneladani Engkau dalam menanggung sengsara.
Biarlah aku lepas dari dosa
dengan melalui penderitaan-penderitaanku,
agar aku tak lagi hidup
menurut hasrat orang-orang berdosa
melainkan menurut kehendak Bapa.
Sebab Engkau Sendiri telah menderita dan dicobai,
maka aku tahu bahwa Engkau pasti menolong
mereka semua yang menderita dan dicobai.
Aku mempercayakan diriku sepenuhnya kepada-Mu
dan kepada Bapa, Pencipta-ku,
sebab aku tahu bahwa Engkau tak akan pernah mengecewakanku.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar