ALL ABOUT CATHOLIC: Bunda Penasihat yang Baik

Bunda Penasihat yang Baik

Bunda Penasihat yang Baik



Telah selama berabad-abad Bunda Maria dihormati dengan gelar Bunda Penasihat yang Baik. Beberapa saat sebelum ditaklukkannya Scutari di Albania oleh pasukan Turki pada tahun 1467, suatu lukisan ajaib dari gelar ini - pelukis dan usia lukisan tak diketahui - konon dibawa oleh para malaikat dari kota ini ke Gennazano di Italia, di mana lukisan dihormati dalam gereja para Imam Agustinian dan menarik beribu-ribu peziarah setiap tahunnya. Pada tahun 1903, Paus Leo XII menyetujui suatu perayaan dan Misa khusus demi menghormati Bunda Penasihat yang Baik, yang di banyak tempat dirayakan pada tanggal 26 April. Kerumitan gagasan di dunia, teristimewa dalam perkara religius, dan merajalelanya pergolakan sosial dan politik sudah jelas menegaskan dibutuhkannya seorang penasihat yang baik, yang akan menunjukkan kepada umat manusia jalan keluar dari kekacauan yang mereka buat dan membimbing mereka ke jalan damai dan keselamatan. Bunda Penasihat yang Baik, penuh dengan nasihat ilahi, menawarkan pertolongan kepada anak-anaknya yang tak berdaya.


NASIHAT ILAHI

Nabi Yesaya berbicara mengenai Mesias sebagai Malaikat Penasihat Agung, yaitu, utusan Allah, yang diutus untuk melaksanakan titah penebusan manusia. Maria, Bunda dari Malaikat Penasihat Agung, tentulah diharapkan memiliki pengetahuan yang terlebih mendalam melampaui segala makhluk ciptaan yang lain mengenai alasan-alasan mengapa Sengsara dan Wafat Juruselamat ditetapkan sebagai sarana untuk menebus umat manusia. Kesombongan harus disilih dengan penghinaan, ketidaktaatan dengan ketaatan sampai mati, nikmat dosa dengan sengsara; dengan demikian umat manusia akan dihantar untuk menyadari secara lebih mendalam tujuan dari keberadaan mereka, melakukan penitensi atas dosa-dosa mereka, dan berjuang mengejar kekudusan hidup.

Kehidupan Bunda Maria menunjukkan bahwa ia sepenuhnya memahami nasihat ilahi ini. Pada saat Kabar Sukacita hanya satu saja pertanyaan yang diajukannya: Bagaimana hal itu mungkin terjadi? Ia melihat nasihat ilahi dalam kepapaan di Betlehem dan dalam pengungsian ke Mesir dan dengan sukacita ia menyelaraskan diri tanpa mengeluh. Ia tak goyah dalam pengabdian total kepada Tuhan kala dinubuatkan oleh Simeon bahwa suatu pedang dukacita akan menembusi hatinya, dan ia berkanjang dalam disposisi batin dan kehendak ini hingga semuanya digenapi di Kalvari. Demikianlah, dengan memahami nasihat ilahi dan hidup selaras dengannya, ia layak menyilih apa yang dilakukan Hawa, yang mendengarkan roh jahat dan dengan nasihatnya kepada Adam mendatangkan kebinasaan dan maut bagi segenap umat manusia.


NASIHAT BUNDAWI

Begitu sempurnanya Maria memahami Malaikat Penasihat Agung hingga Gereja yang kudus mengidentifikasikan nasihatnya sebagai berasal dari Kebijaksanaan Ilahi. Berlawanan dengan latar belakang hidupnya, yang sepenuhnya selaras dengan nasihat ilahi, kita merasakan kebenaran dan perhatian keibuan Maria, yang berbicara dari Epistula dan Antifon dalam Pesta Bunda Penasihat yang Baik; ia berbicara kepada kita dalam kata-kata Kebijaksanaan Ilahi, mengundang kita untuk mengindahkan nasihatnya.    

“Bagai pohon anggur aku memancarkan harum semerbak, dan bunga-bungaku adalah buah kehormatan dan kekayaan.” Kitab Suci berbicara mengenai harum semerbak doa, kurban dan hidup kudus, sebab semuanya itu Menyenangkan Tuhan, menggairahkan serta mengilhami mereka yang mengamalkannya. Hidup kudus adalah kehormatan termulia manusia, sebab menjadikannya serupa dengan Tuhan dan mendatangkan baginya kekayaan yang nilainya melampaui segala kekayaan duniawi, yang tak dapat binasa, yang abadi.

“Aku adalah Bunda dari kasih sejati, dan takut akan Allah, dan pengetahuan dan pengharapan suci.” Kasih sejati membangkitkan takut akan Allah; bagaimanakah mungkin seorang kekasih sejati Allah pernah menghinakan-Nya atau menolak untuk melakukan kehendak-Nya? Maria dipenuhi karunia takut akan Allah. Takut dan kasih akan Allah mendatangkan pengetahuan yang benar akan makna hidup, melindungi manusia dari tipu muslihat dunia, dan membangkitkan pengharapan suci akan hal-hal yang telah dipersiapkan oleh Allah bagi mereka yang mengasihi Dia.

“Padakulah segala rahmat jalan dan kebenaran, padakulah segala pengharapan hidup dan keutamaan.” Yesus menyebut DiriNya sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tuhan adalah tujuan akhir kita dan karenanya kita harus mengenal jalan kepada-Nya; kita mengenal jalan kepada-Nya dengan percaya akan kebenaran sabda-Nya dan teladan-Nya; kita mengikuti jalan-Nya dengan mengamalkan hidup penuh keutamaan, yang akan menghantar kita ke dalam kehidupan yang mulia dalam pandangan yang membahagiakan akan Tuhan dalam kehidupan yang abadi. Demi melakukan semuanya ini kita membutuhkan rahmat, dan segala rahmat datang kepada kita melalui Maria, dan dengan demikian, melalui Maria kita berharap mencapai tujuan kita.

“Datanglah kepadaku, kalian semua yang merindukan aku dan biarlah kalian semuanya dipenuhi dengan buah-buahku. Diberkatilah orang yang mendengarkan aku dan yang setiap hari berjaga di pintu-pintu gerbangku dan menanti di ambang-ambang pintuku. Ia yang akan mendapatkanku, akan menemukan hidup dan mendapatkan keselamatan yang dari Tuhan.” Adakah terlalu berlebihan untuk berharap bahwa kita menunjukkan minat dan kerinduan akan hal-hal baik yang ditawarkan Maria, bahwa kita berjaga dan menanti hingga kita menerimanya?

Berjagalah dan menantilah! Suara sang Bunda dapat sampai kepada kita setiap saat, namun suara itu secara istimewa akan terdengar lebih jelas dan lebih merdu pada hari-hari pestanya, atau apabila kita merenungkan misteri-misteri hidupnya dan bersama dengan misteri-misteri itu juga teladan hidupnya.

Berjagalah dan menantilah! Bunda kita mungkin berdiam dan menyembunyikan diri untuk menguji anak-anaknya. Ketidaksabaran dapat mendatangkan celaka yang besar. Marilah kita menanti hingga kita menangkap nada suaranya dan merasakan dalam diri kita pancaran kasihnya. Janganlah kita, dalam ketidaksabaran akan kata-kata penghiburan, mengejar impian-impian kenikmatan dan pesta-pora duniawi. Kerugiannya akan begitu dahsyat, pula kekecewaannya akan begitu menyakitkan.

Singkat saja nasihat yang disampaikan Bunda Penasihat yang Baik dalam liturgi pesta gelarnya ini, namun mencakup segala kebutuhan hidup Kristiani: takut akan Allah dan kasih, kebenaran dan rahmat, keutamaan dan ketekunan, dan keselamatan yang dari Tuhan.


DOA :
Santa Perawan yang Termulia, yang ditetapkan oleh Penasihat Abadi untuk menjadi Bunda dari Sabda Kekal yang menjadi manusia; engkau adalah bendahara segala rahmat ilahi dan pembela orang-orang berdosa. Aku, hambamu yang paling tak layak, datang memohon pertolonganmu; sudilah kiranya engkau menjadi pembimbing dan penasihatku dalam lembah airmata ini. Perolehkanlah bagiku, melalui Darah Mahasuci Putra Ilahimu, pengampunan atas dosa-dosaku, keselamatan jiwaku dan segala sarana yang aku butuhkan demi mendapatkannya. Pula, perolehkanlah bagi Gereja yang Kudus kemenangan atas para musuhnya dan tersebarluasnya kerajaan Yesus Kristus di segenap penjuru bumi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © ALL ABOUT CATHOLIC Urang-kurai