ALL ABOUT CATHOLIC: Makna Lambang Uskup

Makna Lambang Uskup

Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono:
Makna Lambang Uskup


Topi, tali ikat pinggang gembala, dan jumbai bersusun tiga warna hijau adalah lambang jabatan episkopal tradisional Gereja untuk jabatan pelayanan uskup. Yang diisyaratkan oleh jabatan ini adalah pelayanan, bukan kuasa (mahkota, sabuk kehormatan, tanda pangkat, dsb). Untaian tali ikat pinggang gembala dirangkai membentuk huruf M, mengisyaratkan perlindungan Bunda Maria sebagai Bunda Gereja dan teladan iman.

“Perisai” jabatan ini digambarkan dengan penampang depan kapal - lambang Gereja sebagai bahtera - yang berlayar, berziarah, “homo viator” bersama segenap umat manusia menuju pelabuhan akhir kebahagiaan abadi bersama Allah.

Perisai terdiri dari bagian-bagian yang digambarkan dengan:

 Tiang Perahu Salib:
sebagai kemudi penentu arah ke mana tujuan bahtera (“Mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang”, 1 Kor 11:26), arah dan esensi hidup Kristiani.

 Jangkar dan Tanda Salib:
jangkar lambang alat menambatkan dan berlabuhnya Gereja. Di tengah arus jaman dan badai dunia Gereja menambatkan diri dengan jangkar salib agar tak hanyut, hingga akhirnya berlabuh kelak di pelabuhan hidup abadi.

 Piala & Hosti (lambang Ekaristi) dan kapas, padi & daun zaitun (lambang kesejahteraan sosial: sandang, pangan, damai) di kwadran kiri:
kesemuanya melambangkan sarana dan kekuatan hidup di dunia yang diperoleh dari santapan rohani dari Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup Kristiani, dan hidup insani sandang pangan yang diperoleh dengan karya dan kebenaran serta damai karena kepekaan pada nasib mereka yang kecil dan menderita.

 Tongkat Gembala Kristus dan Tugu Pahlawan di kwadran kanan:
melambangkan kekhasan arek-arek Suroboyo yang berani berkorban, mengabdi dan melayani tanpa pamrih yang perlu diluruskan dan diarahkan oleh Gembala Yang Baik, yang rela mempertaruhkan nyawa bagi domba-Nya.

 Pita Warna Biru Laut (lambang arus / gelombang perjuangan hidup) dengan tulisan bahasa Latin, “Ut vitam abundantius habeant” (kutipan lengkap dari Yoh 10:10, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”):
mengisyaratkan arah hidup Kristiani yang beriman kepada Kristus yang memberi hidup ilahi (bukan sembarang dan asal hidup, Yohanes memakai kata “zoe”, bukan “bios” dalam istilah Yunaninya). Iman yang semakin dewasa di tengah arus gelombang hidup, yang menghayati hidup ilahi di dunia, sehingga orang mengalami hidup yang penuh-berkelimpahan.

Keseluruhan lambang ini berada dalam matriks segitiga cembung lambang kasih dan perlindungan Tritunggal Mahakudus: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

sumber : Jubileum Edisi 87 Tahun VIII Juni 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © ALL ABOUT CATHOLIC Urang-kurai