Bunda yang Termurni
Bunda yang Termurni


1. Maria, engkau
Bunda yang Termurni sebab tidak pernah ada seorang kudus pun yang
mencintai kemurnian seperti engkau mencintainya. Ketika malaikat
menampakkan diri dan menyebutmu sebagai yang terberkati di antara
perempuan, engkau ketakutan. Pesannya akan keibuan ilahi
membingungkanmu, sebab engkau begitu merindukan kebahagiaan keperawanan.
Penuh rasa heran engkau menjawab, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Tak
pernah sedikitpun terbersit dalam benakmu untuk menerima suatu
kehormatan yang harus engkau bayar dengan mengorbankan keperawananmu,
hingga akhirnya malaikat membuatmu tahu bagaimana engkau dapat menjadi
seorang ibunda dengan tetap menjadi seorang perawan. “Roh
Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus,
Anak Allah” (Lukas 1:35). Betapa tinggi engkau menghargai kemurnian keperawanan, bahkan lebih memilihnya daripada martabat menjadi Bunda Allah!
2. Maria, engkau
begitu cermat dalam memelihara kemurnian. Sadar betul bahwa keutamaan
yang halus ini mudah pudar di tanah duniawi, engkau menarik diri dalam
kesendirian sepanjang memungkinkan. Engkau tengah berlutut dalam doa
ketika malaikat datang dengan pesannya. Sementara para gadis lainnya
memasuki status pernikahan untuk menjadi ibu, engkau dinikahkan dengan
Yosef demi lebih menjamin keperawananmu. Engkau menempatkan dirimu di
bawah perlindungannya agar engkau dapat menjauhkan diri dari mara bahaya
dunia luar yang mungkin mengancam keperawananmu.
Meski
engkau bebas dari segala hasrat daging yang jahat dan tak khawatir akan
pencobaan, namun engkau memelihara dengan cermat segala pikiran dalam
benakmu dan segala emosi jiwamu. Hidup di dunia bagai seorang malaikat
dalam rupa manusia, pastilah engkau terus-menerus tanpa henti mengasihi
Tuhan dengan segenap hatimu.
3. Maria, engkau
mengasihi jiwa-jiwa murni sebagai anak-anakmu yang terkasih. Engkau
menaungi mereka dalam perlindunganmu yang istimewa dan sungguh suka hati
menopang mereka dengan doa-doamu. Engkau bersukacita ketika menerima
Yohanes yang tak berdosa sebagai puteramu, dan engkau menjadi
perlindungan dan teladan baginya sepanjang masa hidupmu di dunia.
Engkau
menunjukkan kasih dan kebajikanmu kepada semua orang, namun demikian
hatimu yang penuh kasih sayang menjangkau orang-orang muda dengan
kelembutan yang istimewa, sebab merekalah yang paling membutuhkan
pemeliharaan keibuanmu dalam perjuangan mereka mempertahankan kemurnian
yang suci, yang mencobai mereka dengan paling dahsyat pada masa itu
dalam kehidupan mereka.
Bunda
yang Termurni, sudi peliharalah agar tubuhku murni dan jiwaku suci.
Biarlah aku meneladani engkau dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang
buruk dan dari setiap kesempatan dosa yang dapat membahayakan kemurnian
yang suci. Aku hendak mempercayakan diriku setiap hari ke dalam
perantaraanmu, teristimewa apabila pencobaan datang menyerang. Dengan
pertolonganmu aku pasti menang. Jadikanlah aku murni agar aku dapat
melayani Tuhan dengan lebih setia dalam status hidupku, meninggal dalam
damai dan mendapatkan kemuliaan yang telah dipersiapkan bagi para
perawan di surga “yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi.”
DOA :
Ya
Tuhan, kami mohon kepada-Mu, anugerahilah kami rahmat kerendahan hati
sejati melalui perantaraan Santa Perawan Maria, Bunda Allah. Pada saat
yang sama, sudi ambillah dari hati kami hasrat daging dan mata, agar,
dengan hidup bijaksana, tulus hati dan saleh, kami dapat memperoleh
ganjaran abadi. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber : buku “Our Lady's Titles” by Fr. Lawrence G. Lovasik, S.V.D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar