Pages

Senin, 19 Desember 2011

Bunda yang Patut Dicintai

Bunda yang Patut Dicintai


1. Maria, engkau Bunda yang Patut Dicintai di mata Tuhan. Engkau adalah sumber sukacita yang tak habis-habisnya bagi-Nya dan obyek kasih-Nya yang paling lemah lembut. Allah Bapa mengasihi engkau lebih dari segala makhluk ciptaan-Nya yang lain, sebab engkau lebih dari sekedar anak-Nya - engkau adalah Bunda Putra TunggalNya. Engkau juga menikmati kasih paling lemah lembut dari Putra Allah, Sabda Allah, sebab Ia meninggikan engkau seorang melampaui segala perempuan di dunia ini ke martabat keibuan illahi. Sebagai Allah-Manusia, Ia menunjukkan kasih-Nya kepadamu dengan taat kepadamu selama tigapuluh tahun, dalam mengadakan mukjizat-Nya yang pertama atas permintaanmu, dan dalam mengingat engkau dengan penuh belas kasihan di atas salib ketika Ia mengatakan kepada rasul Yohanes terkasih, “Inilah bundamu.”


2. Maria, Roh Kudus mencurahkan segenap kasih-Nya kepadamu, sebab engkau adalah Karya Agung kuasa-Nya. Demi kasih kepadamu, Ia mengadakan mukjizat pada saat perkandunganmu, yang membebaskanmu dari cemar dosa asal dan menghembuskan ke dalam jiwamu kepenuhan rahmat sejak dari saat awal keberadaanmu. Ia menerangi para nabi mengenai engkau jauh berabad-abad sebelum kelahiranmu, dan mengutus mereka memaklumkan kepada bangsa-bangsa di bumi kebahagiaan yang akan dianugerahkan kepada dunia melalui engkau. Sesudah kelahiranmu, Ia memelihara engkau dengan seksama demi menghindarkan engkau bahkan dari dosa yang paling remeh sekalipun. Ia mengadakan perbuatan-perbuatan besar untukmu dengan menaungimu dengan kuasa ke-Allah-an-Nya, dan menyelenggarakan dalam rahimmu yang perawan Inkarnasi Putra Allah. Tak satu makhluk pun di surga maupun di bumi pernah dilimpahi kasih begitu dahsyat oleh Tritunggal Mahakudus.

Bunda yang Patut Dicintai, Tuhan begitu mengasihimu sebab engkau mengasihi-Nya di atas segala sesuatu. Bantulah aku untuk mengasihi Tuhan di atas segalanya setiap hari sepanjang hidupku, seperti yang engkau lakukan. Bantulah aku untuk melawan dosa dan mentaati Perintah Allah, seperti sabda Yesus, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” (Yohanes 14:21). Perkenankanlah aku membuktikan kasihku kepada Tuhan dengan kerap menyambut Komuni Kudus dan doa - sarana-sarana paling efektif demi meneguhkan serta memelihara kasih Allah dalam hatiku.


3. Maria, engkau Bunda yang Patut Dicintai juga bagi manusia. Engkau mengasihi kami semua lebih dari yang dapat dilakukan ibunda kami, sebab engkau telah menempatkan kami semua dalam hatimu sejak hari Putramu yang meregang nyawa mempercayakan kami ke dalam pemeliharaanmu. Hatimu berlimpah cinta dan belas kasih kepada kami, dan senantiasa sedia melakukan kebajikan bagi kami. Sesungguhya, tak pernahlah engkau terlebih bahagia daripada ketika engkau beroleh kesempatan untuk melakukan suatu kebajikan bagi kami.

Mengenai kekudusanmu, engkau begitu patut dicintai hingga sesudah Tuhan, tak ada suatupun di bumi yang dapat disejajarkan denganmu. Bagai matahari di antara bintang-bintang, demikianlah engkau di antara para malaikat dan orang kudus. Engkau adalah Perempuan yang melampaui segala kelemah-lembutan, kasih sayang dan kebajikan. Dan sebab engkau begitu murah hati kepada kami semua, maka segenap hati berpaling kepadamu dalam devosi penuh cinta.

Bunda yang Patut Dicintai, perolehkanlah bagiku rahmat untuk mengasihimu dengan mesra, sebab tak dapat aku berbuat lebih baik dari meneladani Tuhan dalam kasih-Nya kepadamu; dan sudahlah pasti aku tak dapat mengasihimu lebih dari Ia melakukannya. Jadilah bagiku Bunda yang Patut Dicintai dalam hidup maupun mati, tetapi di atas segalanya, sepanjang kekekalan masa di surga.


DOA :
Ya Tuhan Allah, kami mohon kepada-Mu, ampunilah dosa-dosa hamba-Mu, agar kami - yang tak dapat menyenangkan-Mu dengan perbuatan-perbuatan kami sendiri - dapat diselamatkan melalui perantaraan Bunda PutraMu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau untuk selama-lamanya. Amin.

Sumber : buku “Our Lady's Titles” by Fr. Lawrence G. Lovasik, S.V.D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar