Bejana Rohani
Bejana Rohani


1. Maria, aku menyalamimu sebagai Bejana Rohani, tak hanya karena Putra Allah mengambil daging darimu dan tinggal dalam dirimu, melainkan juga karena Roh Kudus tercurah ke dalam jiwamu, seperti ke dalam sebuah bejana berharga, kepenuhan rahmat-Nya. Roh Kudus memberimu takaran iman yang kaya. St Elisabet menyebutmu berbahagia oleh sebab imanmu: “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana” (Lukas 1:45). Hawa, yang lebih percaya kepada ular daripada kepada Allah, mendatangkan maut; engkau, yang percaya pada perkataan malaikat, mendatangkan keselamatan bagi dunia.
Tingkat imanmu yang mengagumkan, keteguhannya yang tak tergoyahkan dan kegiatannya yang luar biasa memancar di setiap langkah laku hidupmu. Kristus dilahirkan dalam kemiskinan yang paling papa; Ia terbaring sebagai bayi yang tak berdaya dalam buaian; Ia menanggung dalam DiriNya segala kebutuhan seorang bayi sama seperti kanak-kanak manapun; namun tak sekejap pun engkau meragukan ke-Allah-an-Nya. Engkau menyembah dalam Dia kemahakuasaan Allah dan mengenali-Nya sebagai Tuhan langit dan bumi. Engkau tiada membutuhkan mukjizat guna membuatmu percaya; kata-kata sederhana yang telah Tuhan sabdakan kepadamu melalui malaikat, cukuplah sudah untuk meneguhkanmu begitu teguh dalam kepercayaan hingga engkau tiada pernah meragukannya sepanjang hidup.
Betapa agung imanmu pada waktu sengsara dan wafat Yesus! Bangsa Yahudi bangkit melawan-Nya dan mencemooh-Nya sebagai seorang nabi palsu dan seorang bandit. Bahkan para murid-Nya pun mulai meragukan-Nya. Meski tampaknya Ia ditinggalkan Allah dan wafat di salib, engkau menyembah-Nya dengan keyakinan iman kuat yang sama sebagaimana engkau sekarang menyembah-Nya di surga.
Bejana Rohani, sudi tolonglah aku agar teguh dalam iman Katolik yang kudus. Janganlah biarkan suatupun menggoyahkan imanku. Berilah aku tiga penopang bagi imanku: kerendahan hati, takut akan Allah, dan ketekunan dalam doa.
2. Maria, engkau kuat berakar dalam pengharapan. Allah menerangi kami dengan iman agar kami dapat memahami kebajikan dan janji-janji-Nya, dan membangkitkan dalam diri kami pengharapan agar kami dapat berkobar-kobar dalam kerinduan untuk memiliki-Nya. Egkau memiliki iman dalam tingkat yang sungguh luar biasa, sebab itu engkau memiliki pengharapan yang teguh dan dapat berkata bersama Daud: “Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mazmur 56:4). Pencobaan-pencobaanmu dahsyat tiada tertandingi, namun engkau tiada pernah kehilangan Keberanian ataupun menjadi lemah dalam iman, sebab engkau ditopang oleh pengharapan.
Engkau tidak mengeluh ketika engkau harus mencari pengungsian ke dalam sebuah kandang hewan di mana engkau melahirkan Yesus. Sesudahnya, engkau memberikan bukti terindah dari kepercayaanmu kepada Tuhan ketika engkau berangkat menempuh perjalanan ke Mesir bersama Kanak-kanak kecilmu.
Dalam pesta perkawinan di Kana, kendati jawaban Yesus, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba,” keyakinanmu tak goyah. Engkau mengatakan kepada para pelayan untuk melakukan apapun yang diperintahkan Putramu kepada mereka, sebab engkau berharap dengan penuh keyakinan bahwa Ia akan mengabulkan permohonanmu. Yesus mengganjari keyakinanmu dengan mengadakan mukjizat-Nya yang pertama.
Melihat Yesus dalam sakrat maut dalam keadaan sama sekali ditinggalkan di atas salib, sebilah pedang menembusi hatimu; namun demikian engkau berdiri setegar batu karang sebab pengharapan menopangmu. Engkau tahu bahwa engkau akan mendapatkan Putramu kembali dan tiada suatupun yang akan dapat memisahkanmu dari-Nya.
Aku berharap memperoleh surga dan segala yang diperlukan bagi keselamatan - pengampunan dosa-dosaku dan rahmat untuk melakukan yang baik; sebab Allah telah menjanjikanku semua ini melalui jsa-jasa Putramu.
Bejana Rohani, tolonglah aku untuk gentar dan berharap. Gentar, sebab aku teramat lemah dan rentan jatuh ke dalam dosa berat; berharap, sebab Allah tidak akan pernah meninggalkan mereka yang dengan tulus hati merindukan keselamatan mereka.
3. Maria, engkau penuh kasih kepada Allah dan kepada sesama. Hatimu tak terbagi antara Allah dan makhluk ciptaan; hatimu sepenuhnya milik Allah. Tahu bahwa bukti kasih yang paling nyata adalah menderita bagi dia yang dikasihi, dengan sukahati engkau mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk berkurban demi kasih kepada Allah. Dan sebagaimana kasih senantiasa cenderung untuk mempersatukan diri dengan dia yang dikasihi, jiwamu senantiasa bersatu dengan Allah melalui doa.
Engkau juga penuh kasih yang paling lemah lembut kepada sesama. Seperti Putra Ilahimu, engkau mengasihi semua orang dan dengan sungguh merindukan keselamatan segenap umat manusia. Sebab kasih sejati tiada pernah berlalu, engkau menghadirkan dirimu sepanjang waktu sebagai Bunda kami yang terkasih dan memperolehkan bagi kami segala rahmat yang kami butuhkan.
Bejana Rohani, tolonglah aku untuk mengasihi Allah di atas segalanya dan untuk melakukan setiap kurban demi kasih kepada-Nya, bahkan kurban nyawaku, jika aku tak lagi dapat menjaganya tanpa dosa. Bantulah aku untuk mengasihi sesamaku demi kasih kepada Allah. Kiranya teladan baikku bercahaya di hadapan manusia dengan senantiasa berlaku sebagai seorang Katolik yang saleh.
DOA :
Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, Allah kami, dengan perantaraan Santa Perawan Maria, untuk menjadikan Misteri-misteri Tersuci, yang telah Engkau berikan kepada kami guna memelihara kehidupan rohani kami, sebagai obat mujarab bagi kami baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar