Tangan-tangan Kosong:

Semuanya adalah Kasih Karunia (Roma 4:16)


“Andaikata
kulakukan segala perbuatan yang dilakukan oleh St. Paulus, aku akan
tetap menganggap diriku sendiri seorang HAMBA YANG TIDAK BERGUNA. Aku
akan melihat bahwa tangan-tanganku sendiri kosong. Tetapi, itulah
sesungguhnya sumber sukacitaku: sebab aku tidak mempunyai apa-apa, maka
aku mengharapkan segala-galanya dari Allah yang baik.”
“Haruslah
kita melakukan segala yang harus kita lakukan: memberi tanpa
menghitung-hitung, mengamalkan keutamaan-keutamaan setiapkali ada
kesempatan, senantiasa menguasai diri sendiri, membuktikan kasih kita
dengan segala perbuatan-perbuatan kasih yang kecil dan pemikiran bahwa
kita mampu melakukannya.
Singkat
kata, haruslah kita melakukan segala perbuatan-perbuatan baik yang ada
dalam kemampuan kita - karena kasih kepada Tuhan. Tetapi, sungguh
teramat penting untuk mempercayakan segalanya kepada Dia; Ia Sendiri
yang akan menguduskan karya-karya kita dan Ia pula yang dapat
menguduskan kita tanpa kita berkarya sekali pun, sebab Ia dapat
membangkitkan anak-anak bagi Abraham dari bebatuan.
Ya,
sungguh penting, ketika kita telah melakukan segala sesuatu yang kita
percaya harus kita lakukan, kita mengakui bahwa kita adalah hamba-hamba
yang tak berguna, dan pada saat yang sama berharap bahwa Tuhan, karena
kasih karunia-Nya, akan memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan.
Inilah jalan kanak-kanak rohani.”
“Ya
Yesus, aku tidak hendak mengumpulkan ganjaran demi surga … di senja
hidupku ini, aku hendak menghadap Engkau dengan tangan-tangan kosong.
Aku tidak hendak memohon pada-Mu, ya Yesus, dengan cara apapun, untuk
menghitung-hitung perbuatan baikku. Melainkan, aku akan menyelubungi
diriku dengan keadilan-Mu dan menerima dari Kasih-Mu harta pusaka abadi,
yaitu Diri-Mu Sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar