Doa Sesudah Komuni

oleh St Padre Pio

![]() |
St. Padre Pio menderita
sengsara selama Konsekrasi. Ia bercahaya selama Komuni. Ia melihat para
malaikat dan para kudus. Ia menyaksikan kemuliaan Tuhan dan surga
terbuka. Selama Misa berlangsung, St. Padre Pio tampak menatap tajam ke
suatu dimensi yang lain.
Apakah
Bunda Maria selalu hadir dalam setiap Misa, demikian orang bertanya
kepadanya. “Ya.” Apakah para malaikat juga selalu hadir? “Segenap
penghuni kerajaan surga hadir.”
|

Tinggallah
bersamaku, Tuhan, aku amat membutuhkan kehadiran-Mu, agar aku tidak
melupakan-Mu. Engkau tahu betapa mudahnya aku meninggalkan-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku lemah dan aku membutuhkan kekuatan-Mu, agar aku tidak seringkali jatuh.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah hidupku dan tanpa-Mu aku tanpa gairah hidup.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah terangku dan tanpa-Mu aku dalam kegelapan.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, untuk menyatakan kehendak-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, agar aku mendengar suara-Mu dan mengikuti-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku rindu untuk mencintai-Mu sehabis-habisnya dan selalu berada dalam hadirat-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, jika Engkau menghendaki aku setia kepada-Mu.
Tinggallah
bersamaku, Tuhan, aku rindu menjadikan jiwaku yang malang ini sebagai
tempat penghiburan bagi-Mu, sebuah pelabuhan Cinta.
Tinggallah
bersamaku, ya Yesus, karena malam menjelang, siang segera pergi, dan
kehidupan akan berakhir; kematian, pengadilan dan kehidupan kekal
semakin dekat. Amatlah penting bagiku untuk memperbaharui kekuatanku
supaya aku tidak berhenti di tengah jalan dan untuk itu, aku membutuhkan
Engkau. Malam menjelang dan kematian semakin dekat, aku takut akan
kegelapan, pencobaan-pencobaan, kekeringan, salib serta penderitaan.
Oh, betapa aku membutuhkan-Mu, ya Yesus-ku, dalam malam pengasingan ini!
Tinggallah bersamaku malam ini, ya Yesus, dalam hidup yang sarat dengan mara bahaya, aku membutuhkan Engkau.
Ijinkan
aku mengenali-Mu sama seperti para murid mengenali-Mu pada saat
pemecahaan roti, agar Ekaristi Kudus menjadi Terang yang menghalau
kegelapan, menjadi kekuatan yang menopang daku, menjadi satu-satunya
sukacita jiwaku.
Tinggallah
bersamaku, Tuhan, karena pada saat kematianku, aku rindu untuk tetap
bersatu dengan-Mu, jika tidak dengan Komuni, setidak-tidaknya dengan
rahmat dan cinta.
Tinggallah
bersamaku, Tuhan, karena hanya Engkau sajalah yang aku rindukan,
Cinta-Mu, Rahmat-Mu, Kehendak-Mu, Hati-Mu, Roh-Mu, karena aku
mencintai-Mu dan aku tidak menghendaki yang lain selain dari
mencintai-Mu lebih dan lebih lagi.
Dengan
cinta yang teguh, aku hendak mencintai-Mu dengan segenap jiwaku
sementara aku di dunia dan kelak mencintai-Mu dengan sempurna dalam
keabadian.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar